Nama saya Annisa Kusumawardhani,
tapi saya lebih senang dipanggil Icha. Menurut saya, nama Annisa itu terkesan
alim dan sholehah sedangkan saya jauh dari gambaran itu :D
Menurut cerita Ibu, saya sendiri
yang membuat nama panggilan Icha. Dulu waktu saya masih lucu imut ceriwis, jika
diminta sebutkan nama, pasti akan dijawab “An ica Tutumamannani”. Dari situ
saya mulai dipanggil Icha. Ya sebenernya sih standar yah, dimana-mana nama yang
berakhiran ‘isa’ biasanya dipanggil Icha, contohnya Lisa, Nisa, Marisa, Risa
dan masih banyak lagi.
Saya suka sekali dengan nama
belakang saya, Kusumawardhani. Nama yang terdengar Indonesia. Nama jawa. Konon
kabarnya, sewaktu mengandung saya, Ibu gemar sekali medengarkan drama radio
yang bercerita tentang Babad Tanah Jawi ataupun Mahabarata. Dari situ
tercetuslah ide Ibu untuk menamai anak perempuanya sesuai dengan nama ratu
Majapahit, Ratu Kusumawardhani. Kusumawardhani, Ratu ing Majapahit, keren
banget kan kedengerannya hihi :D
Menurut sejarah yang saya
dapatkan dari Googling berbagai macam sumber, Kusumawardhani adalah putri dari
Hayam Wuruk yang menikahi raja kelima Kerajaan Majapahit, Wikramawardhana.
Karena Wikramawardhana memutuskan menjadi pendeta, maka sekitar tahun 1400
Kusumawardhani naik tahta menggantikan suaminya.
Pada saat kekuasaan Ratu
Kusumawardhani, terjadi Perang Paregreg yang merupakan salah satu sebab
kemunduran Majapahit. Perang Paregreg adalah perang saudara memperebutkan
kekuasaan melawan Wirabhumi, putera Hayam Wuruk dari selirnya. Wirabhumi tidak
puas jika hanya diberikan wilayah kerajaan sebelah timur saja dan ingin mengauasai derah barat milik kakak perempuannya, Kusumawardhani. Peperangan diakhir oleh kalahmya Wirabhumi dan Ratu Kusumawardhani tetap menjadi Ratu Majapahit sampai digantikan oleh Dewi Suhita pada 1429 M.
Sebenernya, kalo mau dijabarkan lagi, sejarah tentang Ratu Kusumaardhani masi sangat panjang, tapi cukup segini aja yang saya tahu ^^v
Sebenernya, kalo mau dijabarkan lagi, sejarah tentang Ratu Kusumaardhani masi sangat panjang, tapi cukup segini aja yang saya tahu ^^v
Banyak sejarawan yang melewati
Kusumawardhani sebagai ratu dan menganggap raja Majapahit setelah Tribhuwana Tunggadewi adalah
Wikramawardhana. Waktu saya SMA, dalam pelajaran sejarah nama Kusumawardhani
hanya disebut sekali dan tulisannya hanya sepanjang 3 paragraf, sementara
sejarah raja Majapahit yang lain diceritakan sampai dua atau lebih halaman.
Entah apa penyebabnya, mungkin pada saat pemerintahannya terlalu banyak konflik
yang terjadi dan bukan merupakan masa gemilang Majapahit. Atau mungkin sejarah
tentang Ratu Kusumawrdhani memang tidak terlalu banyak diingat.
Walaupun tidak terlalu banyak
diceritakan dan terkesan kurang ngetop, saya tetap senang memiliki nama
belakang Kusumawardhani beserta sejarah yang terkandung didalamnya.
Oh iya, saya juga suka nama
Drupadi dan Durgandini. Sejarah apa yang terkandung dalam nama tersebut? Saya belum
Googling lagi, nanti kalo udah ketemu saya ceritakan lagi disini (kalo ngga
males) hihi… :D
No comments:
Post a Comment