Somewhere,
someday we’ll be close together wait and see
Oh,
by the way this time the dream’s on me
You’ll
take my hand and you’ll look at me adoringly
But
as things stand, this time the dream’s on me
To
see you trough ‘till you’re everything you want to be
It
can’t be true
But,
this time the dream’s on me
~Alison
Krauss~
Kamu, semoga kamu baca tulisan
asal-asalan ini. Saya cuma mau bilang betapa sakitnya saya karena kamu. Tapi
tenang, saya sudah terbiasa sakit. Hidup itu kan memang hanya seputar kesakitan-kesakitan
yang berulang.
Kamu, boleh jika saya bercerita
sedikit? Tentang kamu.
Kamu itu warna merah, saya suka
warna merah tapi kamu adalah merah yang paling saya suka dari merah-merah yang
lain. Sedangkan saya warna ungu. Warna ungu tidak selalu bagus bersebelahan
dengan merah. Walaupun ungu gigih berusaha, tapi ungu tetap akan terlihat aneh
jika disandingkan dengan merah. Mungkin itu juga sebabnya merah tidak memilih
ungu.
Kamu tahu, saya berharap saya adalah
hijau. Merah-hijau selalu bagus jika disandingkan. Cocok. Dan kamu sudah
menemukan hijaumu kan?
Kamu itu langit sore. Kamu tahu
kan betapa saya menyukai langit? Tapi saya paling suka langit sore dan kamu
adalah langit sore.
Saya selau tersenyum jika menatap langit, tapi belakangan langit
menjadi terlalu menyedihkan untuk saya tatap. Karena ada kamu disitu. Tidak
hanya dilangit, kamu ada dimana pun saya menatap. Kamu ada dimana-mana. Kamu
ada di setiap saya memejamkan mata. Kamu ada di kelopak mata saya. Kamu sudah
menguasai kepala saya.
Saya sudah lelah menangis tapi
air mata ini seperti tidak letih berjejalan keluar dari mata saya. Kamu tahu
gimana cara menghentikannya? Saya merasa seperti manusia selang air.
Segala tentang kamu membuat saya
tersenyum tapi kemudian menangis. Saya bingung. Kehilanganmu dan menghapus kamu
dari hidup saya itu sangat menyakitkan tapi melihatmu tertawa dan bukan saya
penyebabnya, itu juga pedih. Saya tidak tahan dengan keduanya. Tapi sekali
lagi, hidup itu adalah pengulangan dari kesakitan-kesakitan.
Kamu, boleh jika saya bilang saya
kangen kamu? Saya kangen dengan obrolan malam kita dulu, ketika semua masih
indah untuk dibayangkan. Saya kangen bercerita denganmu. Bercerita tentang
mimpi, tentang hidup dan segala kesialan-kesialan yang mengikutinya. Saya
kangen kamu teramat sangat. Dan menangis lagi karenanya.
Kamu pernah bilang kalau kamu
akan ada disetiap ‘pulang’ saya dan akan selalu menyambut saya dengan perasaan
yang sama. Yakin masih ada perasaan yang sama ketika saya ‘pulang’? Semua hal
memiliki masa berlakunya masing-masing. Dengan berjalannya waktu, kamu akan
menjadi sangat dekat dengan pendampingmu sekarang dan lama kelamaan saya akan
terkikis kemudian menghilang dari hidupmu, itu yang saya yakini. Dan meyakini
itu semua membuat saya sakit, kemudian menangis. Lagi. Ah, saya memang penangis
akut.
Saya lupa bertanya, seperti
apakah perasaanmu? Apakah seperti perasaan saya kepada kamu? Atau perasaanmu
hanya sekedar simpati. Simpati atas betapa tragisnya hidup saya. Perasaan saya?
Kamu jelas sudah mengerti. Tulisan ini pun lebih dari cukup untuk menjelaskan
perasaan saya kepada kamu.
Kamu sudah menempati sebuah ruang
dihati saya. Dan ruangan itu saya kunci rapat agar tidak ada orang lain yang
bisa membukanya. Saya kunci rapat agar tidak mudah menguap keluar dan tetap
berada ditempatnya. Kuncinya saya berikan ke kamu. Cuma kamu yang bisa buka.
Kamu, saya akan berhenti
berharap. Namun, sebelumnya saya ingin mengucapkan harapan terkahir saya yang
hanya untuk kamu saja. Saya harap kamu berbahagia dan alasan bahagiamu hanya
dengan saya, bukan orang lain. Iya, untuk itu saya memang egois.
Kamu tahu apa yang saya bayangkan
sekarang? Saya membayangkan kamu ada disini, disamping saya, saat ini. Kamu
melakukan hal paling kamu gemari, menggambar. Dan saya duduk sambil membaca
buku. Kita saling berbagi cerita dan tertawa terbahak-bahak bersama. Terlalu indah
untuk menjadi nyata. Tapi biarlah indah, because
this time the dream’s on me.
Menyamar ah jadi balon hijau ~~~
ReplyDeleteduh, ternyata dibaca. Malu ketauan galalu :D
Deleteini maksudnya Mas Lou? lalalala...
ReplyDeletebukaaaaannnnnn!!! Adadeh! :D
Delete