Sebagai food enthusiast yang juga seorang noodle freak, saya doyan banget sama yang namanya mi ayam. Apalagi
yang ada baksonya, beuh!
Mi emang adalah makanan yang
identik dengan benua Asia. Keliatan dari banyaknya varian mi di negara-negara
Asia dan kesemuanya pasti enak-enak banget!
Kalo Jepang punya Ramen dan Korea
punya Ramyun (jenis sama, beda bahasa doang), Indonesia punya MI AYAM!
Ngga
seperti mi asal Jepang atau Korea yang kadang ngga aman buat muslim karena
mengandung babi, mi ayam dijamin halal. Karena bahan pokonya yang udah pastinya
dari ayam dan bebas babi, ya kan kalo pake babi namanya mi babi, kalo pake
ceker namanya mi ceker, etapi di mi ceker pasti ada ayamnya juga jadi namanya
mi ayam juga (ya udah sik cha!)
Seperti halnya Indonesia yang
punya beragam suku bangsa dan kebudayaan, mi ayam ada macemnya juga. Ada mi
ayam Wonogiri (atau biasa saya sebut mi ayam kampung) sama mi ayam Bangka. Apa
yah bedanya? Nih saya kasi tau nih
Mi Ayam Wonogiri (Mi Ayam Kampung)
ini bentuk mi ayamnya |
Wonogiri adalah nama sebuah
kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Gunung Kidul. Daerah terebut
memang terkenal dengan bakso dan mi ayamnya, karena sebagian besar pendatang
Wonogiri di Jakarta biasanya berjualan bakso dan mi ayam. Biasanya jenis mi
ayam ini dijual dengan gerobak keliling perumahan atau ada juga yang buka kios.
Jenis mi ayam ini yang sering saya sebut ‘Mi Ayam Kampung’.
Saya bilang Mi Ayam Kampung
karena memang biasanya ada di kampung-kampung perumahan ataupun di pedagang
kaki lima pinggir jalan. Dari komposisi mi-nya sepertinya sama seperti mi yang
lain, tapi kalo mia ayam kampung ini, daging ayamnya dipotong kotak-kotak dan
dibumbui dengan bumbu semur. Jadi rasanya
ada campuran rasa semur juga. Ada juga bumbunya yang agak kuning tapi bukan
opor loh yah, ada sedikit rasa semur cuma agak kuning karena ditambah kunyit. Mungkin
tujuan ditambah kunyit supaya amisnya ayam agak tertutup sama rasa atau aroma
kunyit. Kuahnya biasanya dicampur jadi
satu mangkok sama mi. Jadi kalo yang biasanya makan mi ayam kering tanpa kuah,
harus bilang dari awal sama abangnya. Untuk pelengkapnya bisa ditambah bakso
atau pangsit goreng atau rebus, tapi umumnya sih palingan adanya bakso sama
kerupuk pangsitnya aja itupun harganya nambah 2 ribu :D
Nah, sekarang saya bahas soal
gerobaknya. Biasanya geroak mi ayam jenis ini warnanya biru tapi seiring
perkembangan jaman, ada juga yang warnanya coklat. Mungkin maksudnya supaya
warna kayunya lebih keluar dan kliatan lebih natural ^^v
ini bentuk gerobaknya |
Di sebelah kanan atas bagian
dalam gerobak biasanya ada 2 buah laci dan sebuah ruang kecil di bawah
laci-laci tadi. Laci paling bawah untuk tempat mi yang belum direbus, yang atas
untuk tempat krupuk pangsit, baso mentah atau sawi. Ruang kecil paling bawah
biasanya ada panci ukuran sedang yang isinya ayam berbumbu semur untuk siraman
mi dan gelas plastik besar berisi sambel cabe.
Disebelah kiri bawah bagian dalam
gerobak ada panci bulat besar yang di bagi dua, isinya satu untuk air rebusan
mi, satu lagi air rebusan untuk kuah. Di depan panci tadi ada deretan botol
saus dan botol kaldu ayam. Selai itu, ada satu lagi kompartemen di bagian atas
gerobak, isinya daun bawang sama bawang goreng sama persediaan sambel
sachet-an.
Tapi ciri-ciri gerobak mi ayam
tadi ngga seragam sih. Tergantung kreatifitas sama imajinasi abangnya juga.
Mi Ayam Bangka
kliatannya enak!!! |
Iya, seperti dari namanya, mi
ayam ini asalnya dari Bangka. Sebuah provinsi di sebelah timur pulau Sumatera
(menurut Wikipedia). Karena sebagian penduduknya adalah keturunan Cina, maka
kebanyakan penjual mi ayam Bangka itu orang keturunan Cina.
Mi ayam Bangka merupaka versi
bersih dari mi ayam kampung. Bukan berarti mi ayam kampung itu jorok loh yah. Mi
ayam Bangka cenderung berkuah bening, makanya saya bilang bersih. Daging ayamnya
dipotong dadu rapih tanpa kulit dan dibumbui dengan bawang putih, lada dan garam, jadi hasilnya putih bersih. Selain
sawi, ada toge juga sebagai sayuran pendampingnya. Dan untuk pelengkapnya sudah
pasti ada bakso, pangsit rebus dan pangsit goreng. Kita bisa pilih salah
dua-nya atau bahkan lengkap semuanya. Penyajiannya selalu kering karena kuahnya
dipisah tersendiri di mangkok kecil. Kuahnya biasanya kaldu yang diberi sedikit
bumbu sehingga gurih.
Penjual mi ayam jenis ini hanya
bisa ditemukan di kios-kios. Mereka tidak berjualan keliling, mungkin karena ornamen
makanannya terlalu banyak dan lengkap, agak repot kalo masuk gerobak
Diantara keduanya, saya lebih
doyan mi ayam Bangka, tapi saya juga doyan mi ayam kampung karena harganya
lebih murah, meriah dan enak hehe :D
Oiya, selain mi ayam daerah
Bangka juga terkenal sama martabak manisnya tapi itu saya bahas kapan-kapan
ajadeh, sekarang saya mao fokus sama mi ayam kampung yang dari tadi mangkal
depan rumah hihi ^^v
Nb: semua gambar adalah hasil
gugling, soalnya kalo udah di depan mi ayam ga pernah inget mao poto :D
mie ayam khas bandung juga nenak loh ca..hehe
ReplyDeletetapi gw jarang sih, untuk ukuran anak kosan, mie rebus lebih bersahabat. haha
This comment has been removed by the author.
DeleteWah iyaa bener, mi ayam Bandung juga enak. Tapi bentuknya hampor mirip sama mi ayam Bangka. Dan mie rebus juga jadi pilihan enak kalo lagi mager kemana-mana hihi :D
Delete