Tiap wanita pasti punya impian
tentang pesta pernikahannya. Gaun pengantin impian, dekorasi pelaminan, konsep
pernikahan, katering sampe dress code para tamu.
Tepat seminggu yang lalu sepupu
saya menikah. Sepupu yang seperti saudara kandung saya sendiri, sepupu yang
dulu sering bikin saya nangis karena usil. Iya, dia menikah. Dan selayaknya
perempuan pada umumnya, saya pun berubah menjadi sentimentil bin melankolis. Menye-menye
menjijikan :D
Pesta pernikahan itu ribet, ruwet
dan njlimet. Mulai dari keluarga yang ngiri-ngirian soal seragam, baju
perniakahan dari adat pihak keluarga mana yang akan digunakan sebagai gaun
pengatin sampe ke warna apa yang akan digunakan. Semuanya terlalu ruwet,
terlalu njlimet. Makanya ngga heran 2 bulan menjelang pernikahan calon
pengantin wanita justru dirawat di RS karena stres. Oya, saya juga pernah
mendengar ada pernikahan yang gagal sebulan sebelumnya hanya karena baju
pengantin. It all sounds very riddiculous to me.
Jika nanti tiba waktunya saya
(akhirnya mau) menikah, saya ingin pernikahan saya sederhana, simple dan tidak
njlimet. Diadakan di sebuah taman atau pantai, saya menengenakan gaun pengantin
sederhana (supaya ntar bisa dipake lagi buat kondangan ^^v) dengan flat shoes
atau malah kalo bisa pake sepatu kanvas. Pasangan saya pun nantinya mengenakan
celana pendek dan polo shirt atau bisa diganti dengan jas santai dengan sepatu
kanvas.
Tidak ada undangan cetak, karena cuma
bikin sampah. Undangan akan saya buat di eventbrite dan saya sebar link-nya ke
teman-teman terdekat. Saya tidak suka pesta yang terlalu semarak, saya tidak suka
tempat yang terlalu ramai. Oya, tamu yang datang pun tidak perlu berdandan
maksimal, meraka boleh datang dengan pakaian ternyaman mereka, celana pendek,
kaos oblong, sendal jepit, pokoknya yang penting nyaman. Musik yang mengiringi
adalah petikan gitar akustik atau suara-suara musik organik.
Tidak ada pelaminan, karena saya
akan duduk bersama dengan tamu saya, karena begitulah seharusnya tuan rumah
yang baik, menjamu tamunya secara langsung. Pesta akan berlangsung saat senja,
saat matahari berubah menjadi jingga hingga berubah menjadi bulan yang bulat
sempurna.
Buat saya pesta pernikahan
seharusnya dibuat senyaman mungkin tanpa beban tetapi tidak mudah dilupakan karena
‘pesta’ sesungguhnya justru dimulai setelah pesta pernikahan usai.
No comments:
Post a Comment