November 1, 2013

THE WEDDING PLAN



Tiap wanita pasti punya impian tentang pesta pernikahannya. Gaun pengantin impian, dekorasi pelaminan, konsep pernikahan, katering sampe dress code para tamu.

Tepat seminggu yang lalu sepupu saya menikah. Sepupu yang seperti saudara kandung saya sendiri, sepupu yang dulu sering bikin saya nangis karena usil. Iya, dia menikah. Dan selayaknya perempuan pada umumnya, saya pun berubah menjadi sentimentil bin melankolis. Menye-menye menjijikan :D

Pesta pernikahan itu ribet, ruwet dan njlimet. Mulai dari keluarga yang ngiri-ngirian soal seragam, baju perniakahan dari adat pihak keluarga mana yang akan digunakan sebagai gaun pengatin sampe ke warna apa yang akan digunakan. Semuanya terlalu ruwet, terlalu njlimet. Makanya ngga heran 2 bulan menjelang pernikahan calon pengantin wanita justru dirawat di RS karena stres. Oya, saya juga pernah mendengar ada pernikahan yang gagal sebulan sebelumnya hanya karena baju pengantin. It all sounds very riddiculous to me.

 Jika nanti tiba waktunya saya (akhirnya mau) menikah, saya ingin pernikahan saya sederhana, simple dan tidak njlimet. Diadakan di sebuah taman atau pantai, saya menengenakan gaun pengantin sederhana (supaya ntar bisa dipake lagi buat kondangan ^^v) dengan flat shoes atau malah kalo bisa pake sepatu kanvas. Pasangan saya pun nantinya mengenakan celana pendek dan polo shirt atau bisa diganti dengan jas santai dengan sepatu kanvas.

Tidak ada undangan cetak, karena cuma bikin sampah. Undangan akan saya buat di eventbrite dan saya sebar link-nya ke teman-teman terdekat. Saya tidak suka pesta yang terlalu semarak, saya tidak suka tempat yang terlalu ramai. Oya, tamu yang datang pun tidak perlu berdandan maksimal, meraka boleh datang dengan pakaian ternyaman mereka, celana pendek, kaos oblong, sendal jepit, pokoknya yang penting nyaman. Musik yang mengiringi adalah petikan gitar akustik atau suara-suara musik organik. 

Tidak ada pelaminan, karena saya akan duduk bersama dengan tamu saya, karena begitulah seharusnya tuan rumah yang baik, menjamu tamunya secara langsung. Pesta akan berlangsung saat senja, saat matahari berubah menjadi jingga hingga berubah menjadi bulan yang bulat sempurna.

Buat saya pesta pernikahan seharusnya dibuat senyaman mungkin tanpa beban tetapi tidak mudah dilupakan karena ‘pesta’ sesungguhnya justru dimulai setelah pesta pernikahan usai.

No comments:

Post a Comment