September 16, 2016

A Series of Unfortunate Events: Bertepuk Sebelah Tangan

“Gebetan abadi gue tanggal 18 besok nikah. Ha ha.”

“Ehe he he, pilu yak. Gue sih udah biasa.”

“Lo ditinggal nikah sama gebetan lo juga?”

“Ngga sih, tapi setiap orang yang gue naksir ngga pernah naksir balik. Kurang lebih sama pilunya lah yaa”  

Percakapan di atas terjadi beberapa malam lalu via WhatsApp. Isinya galau ya? Padahal saya masih cengengesan saat menuliskan kalimat terakhir dan saya yakin begitu pun dengan lawan chat saya di seberang pulau sana. Tapi setelah chat selesai, kalimat terkahir pun menimbulkan banyak pertanyaan di benak saya. Iya, ternyata benar bahwa tidak satu orang pun yang saya naksir memilki perasaan yang sama dengan saya. Lalu, apakah jangan-jangan ternyata ada manusia yang memang ditakdirkan untuk selalu bertepuk sebelah tangan? Apakah jangan-jangan memang ada manusia yang diciptakan untuk berakhir sendiri?

Nothing takes the taste out of peanut butter quite like unrequited love. -Charlie Brown-

No comments:

Post a Comment