August 29, 2016

Belajar Hand lettering Seru di Hari Minggu

Minggu, 28 Agustus 2016 kemarin Akber Bekasi mengadakan kelas bareng mba Winda Krisnadefa. Kali ini mba Winda ngga sharing seputar penulisan cerita fiksi atau novel lagi, tapi dia akan sharing seputar hand lettering. Saya menyebut mba WInda ini ibu-ibu yang ngga bisa diem nganggur. Selain aktif sebagai seorang blogger, mba WInda ini juga sering bikin-bikin barang kerajinan tangan.

Kelas kali ini berbentuk mini workshop karena mba Winda langsung transfer ilmu hand lettering-nya dengan praktek tanpa ba bi bu lagi. Walaupun sama-sama bermakna menulis indah, tapi hand lettering dan kaligrafi adalah 2 hal yang berbeda meskipun perbedaannya tidak terlalu banyak. Karena kaligrafi adalah tulisan dari kitab suci Qur’an, maka ada banyak peraturan dan mazhab yang harus diikuti. Sedangkan hand lettering berfokus kepada jenis tulisannya atau bisa disebut typography dalam dunia desain grafis. Pastinya hand lettring mempunyai gaya dan peraturan yang lebih luwes daripada kaligrafi. Bentuk huruf dan ornamen hiasan di sekitar tulisanya pun tergantung dari kreatifitas pembuatnya.

Tangan yang luwes ternyata tidak hanya wajib dimiliki seorang penari tradisional. Jika ingin membuat hand lettering yang sempurna tanpa cela yaa kuncinnya ada di keluwesan tangan memainkan kuas di atas media tulisan. Makanya kemarin kami belajar menggunakan kuas dengan ukuran paling kecil dan tinta Cina, Kata mba Winda untuk melatih tangan dan belajar mengendalikan sapuan kuas. Jadi berasa kayak orang-orang jaman dulu aja gitu yang nulisnya masih pake bulu. Haha :D

Hanya ada dua aturan dalam hand lettering: sapuan kuas ke atas harus tipis dan sapuan kuas ke bawah harus tebal. Iya, cuam dua itu doang. Jika sudah menguasai dua peraturan dasar tersebut, maka kamu udah bisa bikin kreasi tulisan macem-macem.

Seiring dengan makin maraknya seni hand lettering ini, maka selain  sebagai hobi hand lettering juga bisa dijadikan peluang bisnis. Mba Winda sendiri sudah pernah menghias beberapa cafĂ© di Bekasi dengan karyanya. Seru banget kan! Berawal dari iseng-iseng, terus jadi hobi dan lanjut ke bisnis.

Merasa tulisannya jelek bak cakar ayam? Ngga usah minder. Yang penting konsisten belajar nulis setiap harinya minimal 10 menit biar tangannya lemes dan luwes, begitu saran mba Winda. Di akhir kelas kami semua pamer hasil karya masing-masing. Ngga usah tanya gimana karya saya ya, udah pasti hancur berantakan bleberan sana sini. Hehe :D


Sampai jumpa di kelas selanjutnya, Akberians!


No comments:

Post a Comment