April 27, 2016

Serunya menjadi Ayah di SuperDidi

Sabtu lalu, saya kebagian nonton screening sebuah film Indonesia. Kesempatan nonton gratis ini tentu saja tidak saya lewatkan, apalagi saya adalah penganut paham  gratisan yang sangat taat. Selain itu, penulis skenario film ini juga adalah teman saya yang juga relawan Akber. Sudah dari tahun lalu dia memposting teaser film ini di akun sosial media-nya. Penasaran? Ya pasti. Makanya pas ditawarin undangan nonton screening-nya langsung saya ambil tanpa mikir-mikir lagi.

Film bergenre drama komedi ini sebeneranya memiliki plot yang sederhana namun unik. Dibantangi oleh Vino G. Bastian, tentu saja film ini menjadi layak tonton. Disutradarai oleh dua orang perempuan, Hadrah Daeng Ratu dan Adis Kayl Yurahmah, film ini akna serentak diputar se-Indonesia tepat di hari Kartini.

Karena saya ngga begitu ngerti tentang teknis pembuatan dan kualitas film yang bagus itu kayak gimana, jadi saya mau ngomongin ceritanya aja ya, dari kacamata saya tentunya.

Film SuperDidi ini bercerita tentang Arka, seorang arsitek dan juga ayah muda yang harus ditinggal isitrinya Vina selama dua minggu. Ditengah kesibukannya sebagai seorang arsitek, Arka harus menyempatkan waktu untuk mengurus kedua putrinya (Anjanique dan Velia) yang walaupun masih TK tapi sudah memiliki segudang kegiatan. Arka yang tidak begitu negerti mengurus anak otomatis menjadi kewalahan, belum lagi beben pekerjaan yang mendadak datang dan mengancam reputasinya di kantor. Apakah Arka berhasil melewati dua minggu mengurus anaknya tanpa didampingin Vina? Dan bagaimana dengan deadline-nya di kantor? Itu saya ngga mau cerita banyak-banyak, nanti malah spoiler lagi :D

Saya mau kasih alasan kenapa film ini menjadi sangat penting untuk ditonton, khususnya ditonton bareng calon suami, pacar, calon gebetan dan sejenisnya. Jadi apa alasannya?

1. Tugas seornag Ayah tidak selamanya sebagai pencari nafkah, Tapi Ayah juga perlu tahu hal sepele yang biasanya hanya diketahui oleh para Ibu saja.

2. Pada salah satu dialog dari pemainnya disebutkan bahwa tidak seharusnya kita mengkotak-kotakkan mana pekerjaan perempuan, mana pekerjaan laki-laki. Dalam mengurus anak, semuanya menjadi tanggung jawab bersama.

3.  Buat yang sering menganggap menjadi seorang ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang sepele, di film ini sih harusnya mereka berubah pikiran. Walaupun terlihat sepele, tapi ibu rumah tangga itu profesi mulia lho, Profesi yang ngga semua perempuan rela atau kuat menjalaninya.

4. Di film ini, kamu pasti makin sirik sama Marsha Timothy karena gantengnya Vino terlihat maksimal saat dia main sama anak kecil. Kalo dari cerita scriptwriter-nya, Vino semangat banget buat main di film ini, karena merasa suatu hari dia akan mengalami hal yang sama dengan yang dialami tokoh yang diperakannya di dalam film ini. Ngga percaya? Nih baca baperan penulisnya di sini.

Udah cukup segitu aja alesannya. Semoga bisa bikin yang baca penasaran. Intinya, film ini worth it banget buat ditonton bareng keluarga, yang baru maupun yang lama, Penuh makna, tapi tidak menggurui.



2.        

No comments:

Post a Comment