November 18, 2013

MENUNGGU



Hari itu, Minggu pagi, aku kembali menuggumu. Di bangku taman dekat pancuran, tepat dibawah pohon ek. Tempat dimana biasa kamu rebah di pangkuanku. Tempat dimana kamu selalu bercerita dan aku mendengar sambil membaca buku. 
 
Sudah satu jam aku menunggu dan ini bukan yang sekali. Dan bukan yang sekali juga kamu akhirnya tidak datang. Entah apa yang membuatmu berubah, aku tidak mengerti.

Kamu, merusak memoriku tentang  tempat ini. Kamu ingat bagaimana aku mencintai tempat ini? Aku mencintai  kerindangan pohonnya, suara gemericik airnya dan kicauan burung gereja yang selalu membuatku tersenyum. Tempat terpencil dimana aku biasa melarikan diri dari semua penat.

Kemudian  kamu datang. Aku senang berdebat denganmu, aku senang mendengar suaramu membantah semua argumenku, aku senang dengan keras kepalamu. Aku jatuh cinta kepada suaramu.  Aku jatuh cinta padamu.

Tapi sekarang kamu menghilang, tanpa kabar, tanpa jejak, tanpa peringatan. Entah apa penyebabnya.
Aku rindu. Rasanya menusuk, sesak dan aku susah bernapas. 

Dan sekarang aku hanya bisa duduk disini, sendiri, menunggumu datang dan memberi semua penjelasan atas semua perasaan yang telah kamu hadirkan.

1 comment: