January 7, 2013

*grmbl grmbl*

Sampai sekarang saya masi muntab jika baca teweet itu sekali lagi. Tweet tentang bagaimana saya yang terperangkap dalam dunia teks yang semu, katanya.

Saya kasi tau yah, menurut kamu mungkin dunia teks itu semu tapi menurut saya dari situ saya bisa bicara apa adanya. Saya lebih nyaman mengutarakan pendapat saya melalui teks. Dari teks juga saya dapat berpikir jernih sebelum berpendapat, bukan berarti saya pengecut yang tidak berani berhadapan langsung dengan lawan bicara saya.

Menurut saya, kamu ngga berhak bilang dunia teks itu semu hanya karena kamu bertemu saya. Saya kasih tau ya banyak orang yang kehidupannya bergantung pada teks, dan kamu mao bilang meraka semua itu manusia semu? 

Buat kamu, berpikirlah sebelum membuat kesimpulan.

Ya memang itu hak kamu dalam berpendapat tapi merupakan hak saya juga untuk kemudian menjadi benci teramat sangat dengan pendapat kamu.



No comments:

Post a Comment